Pulau Bali, Pesona Alam Dan Seni Budaya

Pulau Bali, pulau dewata tempat liburan semua orang yang senja di batas lautnya terasa lebih bagus bahkan jika tanpa kopi sekalipun ombak nya adalah favorit para surfer dari laut yang biru pendatang juga bisa menikmati hijaunya pedesaan asli dan tenang namun di balik kerinduan wisatawan kembali ke bibir pantainya. Kebelakang pesawahan nya ada cerita cerita berbeda yang sama yang selalu ku dongeng kan di setiap wilayah yang sudah kita telusuri sebelumnya.

Tiba Di Pulau Bali

Tiba di bali kita duduk dulu di pantai dengan arak bali bisa juga asal gak oper sebagai isi waktu. Karena waktu memang semengerikan itu, mengerikan di bali bisa berlalu sangat cepat seperti sejarah nya yang dulu di mulai awal kemerdekaan. Yang kala itu termasuk dalam provinsi sunda kecil yang beribu kota di singa raja yang kemudian terpisah menjadi Bali. Nusa tenggara timur dan nusa tenggara barat.

Provinsi bali secara geografis berbatasan dengan jawa timur dan bagian barat nusa tenggara timur dan selat lombok di bagian timur. Bagian selatan perbatasan di samudra hindia dan bagian utara berbatasan dengan laut bali provinsi ini berlambang halaman pura, candi, bunga lotus, rantai, kapas dan padi dengan muto bali dwipa jaya yang arti nya jaya lah pulau bali.

Selain pulau bali sendiri provinsi bali terdiri dari beberapa pulau.Pulau nusa penida,Pulau nusa lembongan,Pulau nusa ceningan,Pulang serangan dan pulau menjangan. Ada sembilan kabupaten atau kota di bali, Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, Jembrana, Karangasem, Klungkung, Tabanan, Denpasar.

Sejarah Penyebaran Agama

Okey, kita bertemu dengan orang orang nya. Yang sebagian besar menganut agama hindu siwa hal ini terjadi karena naturalis dan elit bali sejak tahun 1881 menolak masuknya misionaris yang juga dapat dukungan dari pemerintah kolonial Belanda. Hingga akhirnya pada tahun 1931 misionaris protestan berhasil membaptis dua belas orang di desa dalung dan mengikut masuknya Islam.

Antropolog prancis michel picard dalam buku nya ke bali. Menganggap bali sebagai museum hidup peradaban hindu yang di jawa sudah pudar pasca masuknya islam pelestarian ritual hindu di bali. Membuat hindu bali tidak sekedar menjadi agama namun juga berkelindan dengan adat. Mungkin karena itu hindu bali pernah tidak menganggap jadi agama tapi hanya tergolong sebagai aliran kepercayaan.

Hingga para tokoh masyarakat bali memperjuangkan pengakuan negara. Tahun 1959 hindu menjadi sebagai salah satu agama resmi di indonesia. Pengaruh kuat hindu di bali membentuk kesenian dan kebudayaannya salah satunya adalah pembagian kasta di masyarakat diterapkan sejak kedatangan leluhur pendeta siwa Dang Hyang Nirartha pada tahun 1550 yang patung nya bisa kita jumpai pada beberapa titik salah satu nya yang ada di uluwatu. Tidak serumit India, Bali  hanya mengenal 4 kasta yakni.

 Kasta Di Pulau Bali

Brahmana sebagai kasta tertinggi serupa dengan pendeta yang biasa nya mendapat gelar ida bagus untuk pria dan ida ayu untuk perempuan. Kesatria mencakup beberapa bangsawan keturunan kerajaan dan penguasa lalu waisah para pedagang dan yang terakhir sudra. Populasi terbanyak di bali meliputi petani dan warga biasa. Orang orang bali juga gampang kita kenal lewat penamaan mereka. Anak pertama itu biasanya punya nama awalan Wayan, Putu, Gede. Sementara Made, Nengah atau Kadek untuk anak ke dua. Lalu nyoman atau komang untuk anak ketiga, dan anak keempat punya awalan Ketut.

Untuk membedakan jenis kelamin, (i) adalah awalan untuk anak laki laki misal (igede) dan (ni atau lu)untuk anak perempuan namun sebelum ekspansi kerajaan majapahit dan jauh sebelum hindu masuk ada penduduk tua yang menghuni dataran tinggi yakni orang bali aga yang kebanyakan berada di desa trunyan terisolasi di pegunungan memiliki pemakaman nya yang sangat unik.

Tidak ditanam dan tidak di bakar, Jenazah di letak kan begitu saja di bawah pohon menyan dan hanya dipagari bambu. Anehnya jasadnya tidak berbau busuk. Selain bali aga umumnya hindu bali melakukan ritual ngaben. Upacara kremasi dengan cara menggerak jarad menggunakan wadah di desa bali aga. Lainnya di karangasem dikenal  juga tradisi mekare kare yakni perang satu lawan satu dengan senjata dari segepok pandan diselenggarakan pada bulan juni berlangsung selama dua hari dan di mulai jam dua sore. Bali Aga kaya dengan ritual dan yang masih dijumpai di desa bali aga lain nya desa pengotan. Bali adalah ritual nikah massal digelar 2 kali setahun.

 Tradisi Bali

Mengunjungi bali adalah mengunjungi lumbung ritual di desa di sentang denpasar ada tradisi omed omedan di kenal sebagai ritual ciuman berada di desa sesetan denpasar. Pesertanya dari kalangan muda mudi atau yang belum menikah dengan umur minimal 13 tahun. Dengan memilih target masing-masing tergelar setahun sekali saat hari ngembak demi atau sehari setelah raya nyepi. Mulai sekitar pukul 14 selama dua jam.

Di jembrana ada juga tradisi MAKEPUNG atau balap kerbau yang memakai joki. Terjadi setiap tahun pada hari minggu di antara bulan juli sampai november di desa jembrana. Ritual lain nya bisa kita jumpai di desa Jimbaran  yang bernama SIAT YEH ritual perang air oleh pemuda pemudi banjar teba.

Kemudian di desa  suwa janyar kamu juga bisa menyaksikan perang air setiap tanggal 1 januari dan di seluruh desa ada yang paling populer dan jadi ciri khas bali yakni pawai Ogoh ogoh. Kegiatannya sehari sebelum nyepi, Sore hari penduduk lokal akan mengarak ogoh ogoh di jalan raya. Sebenarnya masih banyak lagi tradisi bali yang masih terjaga hingga sekarang yang sangat mempengaruhi umat hindu yang paling besar adalah :

 

Ritual Nyepi  

Yang membuat bali akan seperti kota mati pada saat umat hindu melaksanakan Catur Brata penyepian. Yang terdiri dari amati geni yaitu tidak menggunakan atau bahkan menghidupkan api kemudian amati karya yaitu tidak bekerja. Amati lelungan yakni tidak bepergian dan amati lelanguan yaitu tidak mendengarkan hiburan serta bagi yang juga melaksanakan tapa, yoga dan semedi.